Dear Mochammad Firdaus Agung

Mochammad Firdaus Agung - YouTube 


Dear Mas Mochammad Firdaus Agung

Dari sejak tanggal 22 Juli 2022 saya selalu menunggu itikad baik kamu untuk menemui aku sebagai seorang lelaki yang bertanggung jawab atas apapun yang sudah kamu perbuat selama ini kepada saya. Tapi kamu selalu bilang bahwa perilaku saya sudah diluar nalar. Katakan seperti itu apa yang kamu bilang itu. Boleh tolong di jawab semua pertanyaan saya ini secara terbuka:
  1. Saya tidak akan melakukan hal diluar nalar kamu atau dibatas yang kamu anggap tidak pantas jika kamu kooperatif dalam menyelesaikan masalah. Apakah dari tanggal 22 Juli 2022 ada keinginan kamu secara sadar untuk menemui saya secara baik-baik?
  2. Tolong dapat kamu jelaskan perlakuan kamu ke saya selama bertahun-tahun ini seperti apa?
  3. Apakah kamu mewajarkan untuk setiap ada permasalahan dengan kabur?
  4. Kamu sudah puas menyakiti saya secara terang-terangan?
  5. Kenapa kamu lebih memelih geng kamu yang baru beberapa bulan kamu kenal? Dengan lantang kamu bilang ingin membalas budi kepada mereka dibandingkan ke saya.
  6. Apakah kamu menepati janji-janji kamu selama bertahun-tahun ini?
  7. Apakah setelah bertahun-tahun yang saya lakukan ini pembalasan setimpal dari kamu untuk saya?
  8. Apakah kamu menghargai saya dengan perlakuan-perlakuan kamu itu?
  9. Kenapa harus kamu lakukan sejauh ini kepada saya?
  10. Kenapa saat pulang kuliah tidak bisa kamu bertemu saya tapi bisa dengan teman-teman kamu?
  11. Sudah berapa kali kamu membohongi saya?
  12. Apakah kamu pakai alasan duda dengan anak 1 kepada teman-teman kampus kamu?
  13. Sudah berapa kerugian yang kamu berikan kepada saya selama bertahun-tahun ini baik secara mental, waktu dan financial?
  14. Dan yang terakhir tolong tanyak kepada Papa dan Adik kamu atas pertanyaan saya yang tidak bisa kamu jawab jika Adik perempuan kamu diperlakukan seperti saya.

Kamu tau persis, saya terima kamu dengan status kamu, permasalahan hidup kamu. Saya terima itu semua dengan baik-baik di dalam hidup saya bahkan saya merasa dari saya yang tidak memiliki masalah seumur hidup saya menjadi orang yang amat sangat berbeda. Kamu pernah bilang ke saya bahwa di masa tua orang tua kamu malah memberikan masalah kepada mereka dan ya itu terjadi dengan saya karena kamu. Kalau kamu memang punya masalah hidup silahkan tapi jangan pernah kamu memberi atau bahkan meninggalkan masalah hidup ke orang lain yang bahkan tidak pernah berniat jahat ke kamu. Kamu seharusnya bisa dengan gentle saat itu seperti apa yang sudah kamu lakukan ke saya bahwa kamu mengakui kesalahan itu dan sesuai omongan kamu terakhir akan menemui saya beserta Mama saya. Saya tidak minta kamu nikahi, bahkan sudah cukup kamu merendahkan saya dengan kata-kata kamu seperti "kamu jangan nuntut doang, punya uang buat nikah kalau orang-orang patungan buat nikah". Aku memang tidak sepintar, sekaya, atau mungkin se-spesial teman-teman kampus kamu tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya kepada saya. Jangan karena saya tidak S2 seperti kamu, memiliki karier seperti kamu jadi seenaknya kepada saya. Semoga kamu membacanya ya.

Popular Posts