Dijadikan Panti Rehab oleh Mochammad Firdaus Agung

Cerita tentang seseorang yang hanya menjadikan saya "Panti Rehab". Ya namanya Mochammad Firdaus Agung saat ini Ia bekerja sebagai IT Advisory di salah satu perusahaan ternama di Jakarta. Saya mengenal Dia sejak November 2016. Namun saat itu kami tidak memiliki hubungan apapun, kami memilih jalan hidup kami masing-masing saat itu.



Awal mula saya berhubungan kembali dengan nama panggilan akrabnya dari saya adalah Mas Firdaus. Dia menghubungi saya sebagai seorang teman yang sedang memiliki masalah ya saat itu sekitar bulan Agustus 2018. Saat itu saya menganggap biasa saja, tidak ada hal yang aneh atau pun mencurigakan dari Mas Firdaus. Layaknya teman kita saling bertukar pikiran mengenai pekerjaan dan beberapa kali Mas Firdaus bercerita tentang kehidupan pribadinya.


Pada saat itu saya mulai merasa tidak nyaman karena menurut saya tidak baik jika saya terlalu tau urusan pribadi Mas Firdaus. Saya mulai menghindari Mas Firdaus dan setiap bulan biasanya Ia chat saya dan saya hanya membalas sekedarnya layaknya seorang teman. Pada awal tahun 2019 Mas Firdaus bercerita bahwa masalah kehidupanya semakin pelik dan membuat dirinya semakin gusar.
Singkat cerita kami akhirnya memutuskan berkomitmen pada Juli 2019 dan disaat itu juga Mas Firdaus berjanji akan segera menyelesaikan masalah pribadinya. Disaat itu saya sebagai pasangan sangat support Ia dan kemudian memberikan keyakinan bahwa dia akan mendapatkan hal-hal baik setelah cobaan yang Ia lalui.

Namun di sepanjang perjalanan hubungan saya dengan Mas Firdaus, saya merasa ada hal-hal yang saya tidak cintai caranya seperti tidak mengabari saya dalam 1 atau 2 hari bahkan seminggu dengan alasan Ia ingin mencoba untuk menenangkan diri. Ia selalu meminta sesuatu kepada saya yang harus saya turuti.
Ia ya Mas Firdaus selalu berjanji kepada saya untuk menikahi saya, hidup bersama saya dan itu Ia lakukan setiap tahunnya. Ya saya dengan mudahnya percaya dengan apa yang Ia janjikan. Sebelumnya kami memang berteman dekat dan ada beberapa teman di satu kantor saya dan kebetulan kantor lama Mas Firdaus juga yang memang tidak merasa ada hal yang aneh dari dirinya. Begitu lah mengapa saya begitu mempercayai dan mencintai nya.

Di sepanjang perjalanan saya menjalin hubungan dengan Mas Firdaus, Ia tidak pernah peduli atas perasaan saya... ya yang Ia lakukan hanya yang membuat dirinya nyaman saja, tidak pernah mau tau tentang saya, keinginan saya atau hal lainnya. Tapi jika Ia sudah memiliki yang Ia inginkan maka dia akan memohon, membujuk dan meminta secara terus menerus.

Saat itu Ayah saya sedang sakit dan menjalani operasi batu ginjal, yang saya butuhkan hanya lah support namun saat itu support yang diberikan oleh Mas Firdaus pun sangat minim. Tepat pada tanggal 11 November 2019 Ayah saya meninggal dunia, saat itu hati saya hancur dan wajar saja sebagai perempuan yang memiliki pasangan inginnya selalu di dampingi.  Saat itu memang Mas Firdaus baik sekali kepada saya namun memang ada hal yang diinginkan. Sebelum Ia mulai mengurus persidangan untuk hak asuh anaknya... ya itu lah Mas Firdaus, Ia sudah menikah dan memiliki satu orang anak yang ingin sekali Ia rawat. Saat itu Ia memohon kepada saya untuk menemaninya sebelum Ia memulai persidangan itu agar Ia bisa mendapatkan support, dengan sedikit memaksa terus menerus maka saya iya kan keinginannya. Menyakitkan ya sangat menyakitkan, namun bagi saya tidak apa-apa asal Ia bisa selalu merasakan bahagia. Namun semua itu berubah semenjak Ia mulai meremehkan saya, tidak menepati janjinya dan juga banyak hal yang Ia tidak diskusikan dengan saya sebagai Pasangan.

Mas Firdaus selama kurang lebih 4 tahun ini banyak berjanji kepada saya dan ya tidak ada satu pun yang ditepati. Di akhir tahun 2021, Ia berjanji akan menikahi saya namun tidak juga karena alasan keuangan. Tapi yang membuat saya sakit sekali saat Ia daftar S2 di salah satu universitas ternama di Indonesia jurusan Strategic Marketing Executive, Master of Business Administration dan tidak berdiskusi dengan saya, membeli beberapa barang mewah tapi jika saya minta untuk menikahi saya Ia selalu banyak alasan.

Sejak Ia kuliah S2 di salah satu universitas ternama di Indonesia, Ia semakin aneh dan menjadi-jadi sikap nya ke saya terkesan merendahkan. Ada dimana kata-kata nya yang bilang kepada saya "Kamu kalau ga punya uang diem aja, cuma punya 5 juta doang bisa apa" dan setelah ucapannya itu kemudia saya mendapatkan rezeki berkali-kali lipat kemudian saya ajak Mas Firdaus menikah namun Ia menolak dengan alasan lainnya. Dia berkomitmen untuk menabung namun di bulan ke-2 dia mengingkari dan dia mengatakan kepada saya "Aku takut ditagih sama kamu" padahal itu komitmen nya kepada saya. Entah harus pakai cara apalagi, saya lelah tapi saya selalu berusaha dan bilang kepada Dia untuk perbaiki keadaan ini karena saya mau bertahan.

Akhir bulan Juni, Ia sempat sakit dan saat sakit Ia jadi jarang menghubungi saya, ya ini bukan kejadian sekali dua kali tapi sudah berkali-kali namun hal yang membuat hati saya gusar adalah Ia tidak bisa mengabari saya namun bisa main instagram, sungguh itu menyakitkan saya. Dianggap apa selama ini saya oleh Mas Firdaus.

Dulu saat pertama kali Ia datang kepada saya dengan berbagai masalah kehidupannya saya ajak Ia untuk bangkit bersama sampai akhirnya Ia bisa ada di titik saat ini, namun apa yang saya lakukan tidak membuat hati nya berpikir bahwa saya juga berharap... ya berharap mendapatkan kasih nya juga, mendapatkan cinta nya yang walaupun tak sebesar yang aku berikan. Tak apa yang penting cukup saja. Dan sekarang saat semua dalam hidupnya sudah mulai bangkit satu per-satu, Ia tega meninggalkan saya dengan alasan Ia sakit dan takut menyakiti saya.

Jika di kilas balik lagi dengan statusnya yang sudah mempunyai anak saja saya mau menerima Ia, apalagi jika alasannya hanya sakit. Yang membuat saya makin tepukul karena Mas Firdaus sudah tau sakit tapi sebelum dia mengakhiri hubungan dengan saya, Ia masih memanfaatkan kebaikan saya dan rasa tidak bisa menolak kepadanya. Ia juga menyadari hal itu, Ia selalu memanfaatkan kelemahan saya dan kemudian dia membuang saya seperti sampah. Ia hanya memperlakukan saya sebagai pasangan jika Ia ada keinginan yang harus saya penuhi dan karena saya selalu memenuhi maka Ia memanfaatkan saya.

Ya saya terlalu naif melakukan semua itu karena hanya rasa sayang saja tapi tidak berpikir secara logika. Padahal dari Ia sudah jarang menghubungi saya juga sudah salah, memang harus ada yang diperbaiki tapi bodoh nya saya selalu percaya dan memberi kesempatan lagi kepada Ia. Memang menyakitkan saat kita memilih berpasangan dengan orang yang masih menyimpan luka, pada akhirnya ya memang kita hanya jadi persinggahan saja untuk Ia menikmati hidupnya, jika memang Ia rasa sudah tidak bisa dan tidak nyaman dalam kondisi itu maka Ia akan pergi lagi.

Saat kita berusaha menjadi obat dari orang yang terluka namu nyatanya orang itu malah memberikan luka yang amat sangat dalam kepada kita. Sakit yang Ia berikan kepada saya saat ini justru sakit yang tidak pernah saya bayangkan akan saya terima dari seseorang yang sudah saya anggap sebagai teman, sahabat dan pasangan. Walaupun Ia tidak pernah hadir dalam setiap permasalahan hidup saya tapi saya tetap menyayanginya namun semua itu berubah semenjak Ia berubah kepada saya.

Aku minta maaf mungkin aku udah ga kuat jadi Panti Rehab kamu. Mungkin ada di luar sana orang yang lebih pantas mendampingi mu dan lebih kuat lagi. Cukup 4 tahun ini menjadi pengalaman hidup buat ku menemani mu, walaupun nanti di saat-saat bahagia mu aku udah ga di samping kamu lagi. Jangan sombong, perlakukan orang baik ya baik juga. Inget waktu kamu sakit yang menolong kamu itu adalah aku dan teman-teman aku. Ingat orag-orang yang udah baik sama kamu, jangan lukai mereka.

Tolong jujur sama Papa kamu dengan apa yang sudah kamu lakukan, agar Papa kamu bisa menjaga adik kamu dengan baik, agar kejadian ini ga kejadian sama adik kamu. Semoga kamu juga bisa mempunyai keberanian sebagai seorang laki-laki untuk memberikan penjelasan kepada Papa kamu.

Terima kasih 4 tahun yang kamu tutup dengan penuh luka yang aku ga tau gimana cara untuk sembuhnya, yang kalau kamu ingat 4 tahun lalu aku yang bantu kamu melewati itu semua tapi justru kamu berikan itu kepada aku.

Popular Posts